Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Perpustakaan sukses gelar Seminar The Miracle of Storytelling dengan tema “meningkatkan literasi dan minat baca anak melalui storytelling” pada Sabtu, 17 November 2018 bertempat di Aula Fakultas Adab dan Humaniora. Acara seminar ini diisi materi dari Slamet Nugroho, S.S atau yang lebih dikenal dengan nama Kak Inug, seorang storyteller asal Yogyakarta yang sudah 13 tahun tinggal di Palembang. Bagi Kak Inug, Storytelling merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai penyampaian nasihat atau pesan kepada anak – anak tanpa mereka merasa seperti digurui.
Siapa yang tidak kenal dengan Kak Inug? Jika kalian pernah menonton TVRI Sumsel, pasti sudah tau dong kalau Kak Inug ini sudah sering tampil di salah satu program TVRI Sumsel yaitu CERIA (Cerita Untuk Anak). Tidak hanya itu Kak Inug juga pernah menjuarai banyak perlombaan dan meraih banyak penghargaan lewat berdongeng. Dalam seminar ini Kak Inug menyampaikan beberapa tips and tricks cara berdongeng yang efektif, beberapa alasan tentang “mengapa mendongeng/bercerita penting bagi anak?”, cara pembukaan untuk berdongeng, dan masih banyak lagi. Tidak hanya memberi teori saja, namun Kak Inug juga mempraktekkan langsung cara berdongeng, mulai dari ekspresi wajah, perubahan berbagai karakter suara saat berdongeng, penggunaan alat peraga berupa boneka tangan atau puppet, dsb. Hal ini membuat para peserta tidak mudah bosan, seperti yang dikatakan oleh salah satu peserta dari Politeknik Negeri Sriwijaya, Nanda Aprilia Suri, ia mengatakan “pematerinya luar biasa ekspresif sekali sehingga kami (peserta) tidak membosankan tapi malah menyenangkan sekali. Materi nya sesuai dengan tema dalam seminar ini” ujar Nanda.
Seminar ini dibuka secara resmi oleh Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan, Yanto, S.IP., M.Hum. dalam sambutannya beliau mengatakan “storytelling adalah sebuah skill yang tidak sembarang orang bisa melakukannya dan jika memang menggeluti bidang ini bisa dijadikan sebuah profesi yaitu storyteller yang merupakan bagian dari tenaga pendidik. Jangan takut untuk ambil profesi ini karena kita (storyteller) memiliki niat yang baik untuk mengajarkan orang khususnya kepada anak-anak. Dalam kegiatan ini saya berharap mahasiswa khususnya dari ilmu perpustakaan memiliki bakat untuk menjadi seorang storyteller dan mengaplikasikannya di daerah asal masing – masing”. ujar Yanto dengan tersenyum.
Acara seminar juga diisi penampilan dari Nurlia, yang membawakan sebuah dongeng berjudul “Ibuku Pahlawanku”. Lebih kurang 100 orang termasuk panitia menghadiri acara yang sekaligus merupakan acara terakhir dibawah kepemimpinan Nabila Ainun Nazifah, Ketua Umum HMPS Ilmu Perpustakaan periode 2017/2018. (NUR/KB).
Galeri Foto